Adi Prasetya
Jumat, 06 Februari 2015
Kamis, 27 November 2014
LANGKAH LANGKAH INSTALASI XAMPP PADA LINUX DEBIAN
1.buka VMware
2. lalu masuk ke debian 6 gui, login dan masukan password nya .
3. cari application lalu accesoris, pilih Terminal .
4. setelah masuk di terminal, masukan SU (super user) dan passwordnya yang sudah dibuat
5. tuliskan langkah-langkah nya seperti gambar dibawah ini
6. setelah selesai ikuti langkah-langkah diatas, akan muncul sebuah kotak install yaitu seperti gambar di bawah ini :
klik next
7. lalu klik next.
8. next lagi
9. Setelah itu lalu klik finish
10. selesai, Xampp siap di jalankan
2. lalu masuk ke debian 6 gui, login dan masukan password nya .
4. setelah masuk di terminal, masukan SU (super user) dan passwordnya yang sudah dibuat
5. tuliskan langkah-langkah nya seperti gambar dibawah ini
6. setelah selesai ikuti langkah-langkah diatas, akan muncul sebuah kotak install yaitu seperti gambar di bawah ini :
klik next
7. lalu klik next.
8. next lagi
9. Setelah itu lalu klik finish
10. selesai, Xampp siap di jalankan
Minggu, 16 November 2014
SEJARAH BANI ABBASIYAH
A. Sejarah Dinasti Bani Abbasiyah Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abu
Al-Abbas, nama lengkapnya adalah Abdullah Al-Saffah Muhammad ibn Ali ibn
Abdullah ibn Al-Abbas pada tahun 132 H (750 M) s.d 656 H (1258 M).
Dinamakankhilafah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa dinasti ini adalah keturunan Al-Abbas paman Nabi Muhammad SAW. Dinasti Bani Abbasiyah terbentuk melalui kudeta atau revolusi yang dilakukan oleh Abu Abbas as-Shaffah dengan dukungan kaum Mawali dan Syiah terhadap dinasti Umayyah di pusat kota Damaskus pada tahun 132 H/750 M. Gelar as-Shaffah “bloodshedder” bearti “yang haus darah” diberikan belakangan oleh para penulis sejarah sehubung dengan kebijakannya membunuh seluruh keturunan Umayyah dan semua lawan politiknya termasuk kelompok Syiah yang sebelumnya membantu Abbasiyah menjatuhkan dinasti Bani Umayyah. Selama dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya. Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan politik itu,
para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan Bani
Abbas menjadi lima periode, yaitu: [1] 1) Periode Pertama (132 H/750 M – 232 H/847 M), disebut periode pengaruh Persia pertama. 2) Periode Kedua (232 H/847 M – 334 H/945 M), disebut masa pengaruh Turki pertama. 3) Periode Ketiga (334 H/945 M – 447 H/1055 M), masa kekuasaan dinasti Buwaih dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh Persia kedua. 4) Periode Keempat (447 H/1055 M – 590 H/1194 M), masa kekuasaan dinasti Bani Seljuk dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah, Periode ini disebut juga masa pengaruh Turki kedua. 5) Periode Kelima (590 H/1194 M – 656 H/1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Bagdad. Menurut Ira M. Lapidus menyederhanakan fase dinasti Bani Abbas menjadi dua, yaitu:[2] 1) Masa awal dinasti Bani Abbas (750-833 M). 2) Masa kemunduran dinasti Bani Abbas (833-945 M). Menurut Muhammad Hudlari Bek, kekuasaan Bani Abbasiyah ada lima periode, yaitu:[3] 1. Periode kekuatan dan penuh karya, berlangsung 100 tahun (132-232 H/750-847 M) 2. Periode berkuasanya Mamalik Turki, berlangsung 102 tahun (232-334 H/847-945 M) 3. Periode berkuasanya raja- raja dinasti Buwaihi, berlangsung 113 tahun (334-447 H/945-1055 M) 4. Periode berkuasanya raja- raja dinasti Saljuk, berlangsung 83 tahun (447-530 H/1005-1136 M) 5. Periode Bani Abbasiyah mendapat kembali pengaruh politiknya, berlangsung 126 tahun (530-656 H/1135-1258 M) Pada periode Pertama (132 H/750 M – 232 H/847 M), pemerintahan Bani Abbas mencapai masa keemasannya. Secara politis, para khalifah betul-betul tokoh yang kuat dan merupakan pusat kekuasaan politik dan agama sekaligus. Periode ini berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam Islam. Namun, setelah periode pertama ini berakhir, pemerintah Bani Abbas mulai menurun dalam bidang politik. Meskipun filsafat dan ilmu pengetahuan terus berkembang. Masa pemerintahan Abu Al- Abbas, pendiri dinasti Abbasiyah, sangat singkat, yaitu dari tahun 750-754 M. Oleh karena itu, Pembina sebenarnya dari daulat Abbasiyah adalah peminpin selanjutnya yaitu khalifah Abu Ja’far Al-Manshur (754-775 M). Dia dengan keras menghadapi lawan-lawannya dari Bani Umayyah, Khawarij, dan Syi’ah yang merasa dikucilkan dari kekuasaan. Untuk mengamankan kekuasaannya, tokoh-tokoh besar yang mungkin menjadi saingan baginya satu per satu disingkirkannya. Abdullah bin Ali dan Shalih bin Ali, keduanya adalah pamannya sendiri yang ditunjuk sebagai gubernur oleh khalifah sebelumnya di Syria dan Mesir, karena tidak bersedia membaitnya, dibunuh oleh Abu Muslim Al-Khurasani atas perintah Abu Ja’far. Abu Muslim sendiri karena dikhawatirkan akan menjadi pesaing baginya, dihukum mati pada tahun 755 M. Selanjutnya, Abu Ja’far Al- Manshur melakukan perubahan mendasar bagi perkembangan dinasti Abbasiyyah sebagai Negara adikuasa di masa mendatang, yaitu:[4] 1) Pada tahun 762 M, Abu memindahkan ibukota dari Damaskus ke Hasyimiyah, kemudian dipindahkan lagi ke Baghdad dekat dengan Ctesiphon, bekas ibu kota Persia. Dengan demikian, ibu kota pemerintahan dinasti Bani Abbas berada di tengah-tengah bangsa Persia. 2) Mengangkat sejumlah personil atau aparat untuk menduduki jabatan di lembaga eksekutif dan yudikatif. 3) Di bidang pemerintahan, Al- Manshur menciptakan tradisi baru dengan mengangkat wazir sebagai koordinator departemen. Wazir pertama yang diangkat adalah Khalid bin Barmak, berasal dari Balkh, Persia. 4) Membentuk lembaga protokol Negara dan sekretaris Negara 5) Membentuk kepolisian negara di samping membenahi angkatan bersenjata. 6) Menunjuk Muhammad ibn Abd Al-Rahman sebagai hakim pada lembaga kehakiman negara. 7) Jawatan pos yang sudah ada sejak masa dinasti Bani Umayyah di tingkatkan peranannya dengan tambahan tugas. Kalau dahulu hanya sekedar untuk mengantar surat, pada masa Al-Manshur, jawatan pos ditugaskan untuk menghimpun seluruh informasi di daerah-daerah, sehingga administrasi kenegaraan dapat berjalan lancar. Para direktur jawatan pos bertugas melaporkan tingkah laku gubernur setempat kepada khalifah. Khalifah Abu Ja’far Al-Manshur berusaha menaklukkan kembali daerah-daerah yang sebelumnya membebaskan diri dari pemerintah pusat dan memantapkan keamanan daerah pembatasan. Di antara usaha- usahanya tersebut adalah merebut benteng-benteng di Asia, kota Malatia, wilayah Coppadocia, dan Cicilia pada tahun 756-758 M. ke Utara, bala tentaranya melintasi pegunungan
Taurus dan mendekati selat Bosporus. Di pihak lain, dia berdamai dengan kaisar Constantive V dan selama genjatan senjata 758-765 M, Bazantium membayar upeti tahunan. Bala tentaranya juga berhadapan dengan pasukan Turki Khazar di Kaukasus, Daylami di laut Kaspia, Turki di bagian lain Oksus dan India. Pada masa Al-Manshur, pengertian khalifah kembali berubah. Dia berkata, “Innama ana Sulthan Allah fi ardhihi”, artinya sesungguhnya saya adalah kekuasaan Tuhan di bumi- Nya.[5] Dengan demikian, konsep khilafah dalam pandangannya dan berlanjut dari Allah, bukan dari manusia, bukan pula sekedar
pelanjut nabi sebagai pada masa al-Khulafa al-Rasyadun. Di samping itu, berbeda dari daulat Bani Umayyah, dalam penggunaan
khalifah disebut “Khalifah Allah”, artinya penguasa yang diangkat oleh Allah. Dalam dinasti Abbasiyah, khalifah-khalifah Abbasiyah memakai “gelar tahta”, seperti Al-Manshur adalah “gelar tahta” Abu Ja’far. “gelar tahta” itu lebih populer daripada nama yang sebenarnya. Kalau dasar-dasar pemerintahan daulat Abbasiyah diletakkan dan dibangun oleh Abu Al-Abbas dan Abu Ja’far Al-Manshur, maka puncak keemasan dari dinasti ini berada pada delapan khalifah sesudahnya, yaitu Al-Mahdi (775-785 M), Al-Hadi (775-786 M), Al-Harun Al-Rasyid (786-809 M), Al-Amin (809-813 M), Al- Ma’mun (813-833 M), Al- Mu’tashim (833-842 M), Al-Wasiq (842-847 M), dan Al-Mutawakkil (847-861 M).[6] Pada masa khalifah Al-Mahdi (775-785 M), perekonomian mulai meningkat dengan peningkatan disektor pertanian, melalui irigasi,
dan peningkatan hasil pertambangan seperti perak, emas, tembaga, dan besi. Serta dagang transit antara Timur dan Barat juga membawa kejayaan. Bashrah menjadi pelabuhan yang penting. Pada masa khalifah ketiga ini, para tahanan penjara yang sebelumnya dipenjara sebelum ia memerintah dikeluarkan kecuali yang melakukan kesalahan. Kemudian iapun membuat jalan untuk menuju Mekkah dan membangun perairan dari sumur- sumur besar untuk minum para musafir, dan dialirkan ke penjara-penjara serta dijaga kebersihannya. Iapun merehabilitasi masjid Al-Haram dan ia menghilangkan nama al- Walaid bin Abdil Malaik dari dinding masjid Al-Haram dan diganti namanya. Kemudian ia juga membuat kantor-kantor pos surat untuk penduduk Mekkah, Madinah, dan Yaman, dan menunjuk wakil-wakil raja di berbagai Daulat Abbasiyah. Pada masa khalifah al-Mahdi, Baghdad menjadi pusat perdagangan internasional dan perkembangan berbagai ilmu, seperti Assyiir hikmah, adab,, dan musik.[7] Pada masa Al-Harun Al-Rasyid (786-809 M), dan putranya Al- Ma’mun (813-833 M), daulat Abbasiyah mencapai puncak kejayaannya. Pada masa Al- Harun Al-Rasyid sebagai khalifah menggantikan khalifah Al-Mahdi, kekayaan yang dimiliki dimanfaatkan untuk keperluan sosial. Rumah sakit, lembaga pendidikan dokter, dan farmasi didirikan. Pada masanya, sudah terdapat paling tidak sekitar 800
orang dokter. Di samping itu, pemandian pamandian umum juga dibangun. Tingkat kemakmuran yang paling tinggi terwujud pada masa khalifah ini. Kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan serta kesusasteraan berada pada masa keemasannya. Pada masa inilah Negara Islam menempatkan dirinya sebagai Negara terkuat dan tak tertandingi. Dalam tradisi Persia terdapat Jundishapur Academy, lembaga yang menjadi tempat menyimpan puisi-puisi dan cerita-cerita untuk raja pada Sasania, kemudia Al-Harun Al-Rasyid melanjutkan tradisi itu dengan mendirikan Khizanat al-Hikmat yang berfungsi sebagai perpustakaan, tempat penerjemahan, dan penelitian.[8] Pada masa Al-Harun Al-Rasyid, sebelum meninggal ia telah menyiapkan dua anaknya yang diangkat menjadi putra mahkota untuk menjadi khalifah, yaitu Al- Amin dan Al-Ma’mun. Al-Amin diberi hadiah berupa wilayah bagian Barat sedangkan Al- Ma’mun diberi hadiah berupa wilayah bagian timur. Pada masa khalifah Al-Ma’mun (813-833 M), yang menggantikan khalifah Al-Harun Al-Rasyid, dikenal dengan khilafah yang sangat cinta kepada ilmu. Pada masa pemerintahannya, penerjemahan buku digalakkan. Untuk menerjemahkan buku- buku Yunani, ia menggaji penerjemah-penerjemah dari golongan Kristen dan menganut agama lain yang lain. Ia juga mendirikan sekolah, salah satu karya besarnya yang terpenting adalah pembangunan Bayt al- Hikmat, yang dahulu bernama Khizanat al-Hikmat, didirikan oleh Al-Harun Al-Rasyid. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku-buku kuno yang didapat dari Persia, Bizantium, Etiopia, dan India. Di Bayt al-Hikmat, Al-Ma’mun memperkerjakan Muhammad Ibn Musa Al-Hawarijmi yang ahli dalam bidang aljabar dan astronomi, dan orang-orang Persia.[9] Sejak abad ke 9 M. Bayt al- Hikmat dijadikan tempat penerjemah karya-karya filosof klasik di bawah bimbingan Hunyn Ibn Ishaq. [10] mereka menerjemahkan buku-buku filsafat karya Galen, Aristoteles, dan Plato. Di Bayt al-Hikmat juga terdapat observatorium astronomi untuk meneliti perbintangan. Pada masa Al- Ma’mun inilah Baghdad mulai menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Pada masa Al-Ma’mun, faham mu’tazilah menjadi madzhab resmi dinasti Bani Abbas (827 M), karena Al-Ma’mun penganut aliran Mu’tazilah dan banyak dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan falsafat Yunani.
Harun Nasution menjelaskan bahwa faham Mu’tazilah yang dijadikan alat oleh al-Ma’mun untuk menguji para pemuka agama dan hakim adalah ajaran tentang kemakhlukan Al-Qur’an. [11] Dalam pandangan Mu’tazilah, al-Qur’an tidak qadim (dahulu), tetapi muhdats (baru). Karena sebagian (ayat) Al-Qur’an diturunkan lebih dahulu dari yang lainnya sedangkan sesuatu yang qadim tidak mungkin didahului oleh yang
lain (idz al-qadim huwa ma la yataqaddamuh ghayruh). Aliran Mu’tazilah beragumentasi dengan Al-Quran surat Al-Hijr ayat 9. Pada masa Al-Mu’tashim (833-842 M), sebagai khalifah selanjutnya, memberikan peluang besar kepada orang-orang Turki untuk masuk dalam pemerintahan, keteribatan mereka dimulai sebagai tentara pengawal. Tidak seperti pada masa daulat Umayyah, dinasti Abbasiyah mengadakan perubahan sistem ketentaraan. Praktik orang-orang muslim mengikuti perang sudah terhenti. Tentara dibina secara khusus menjadi prajurit-prajurit professional. Dengan demikian, kekuatan militer dinasti Bani Abbas menjadi sangat kuat. Walaupun demikian, dalam periode ini banyak tantangan dan gerakan politik yang mengganggu stabilitas, baik dari kalangan Bani Abbas sendiri maupun dari luar. Gerakan- gerakan itu seperti gerakan Syi’ah dan konflik antarbangsa serta aliran pemikiran keagamaan, semua dapat dipadamkan. Pada Masa Al-Watsiq, sebagai khalifah selanjutnya. Al-Watsiq berusaha melepaskan diri dari pengaruh Turki dengan memindahkan ibu kota dari Baghdad ke Samarra. Namun, khalifah Al-Watsiq menjadi mudah dikuasai oleh tentara pengawal Turki. Kemudian khalifah Al-Watsiq digantikan oleh Al-Mutawakkil sebagai khalifah besar terakhir, khalifah sesudahnya umumnya lemah-lemah dan tidak dapat melawan tentara pengawal dan Sultan-sultan yang menguasai ibu
kota. Ibu kota kembali dipindahkan ke Baghdad oleh khalifah al-Mu’tadhid. Dari gambaran di atas terlihat bahwa, Terdapat beberapa perbedaan pokok antara Bani Abbas dan Bani Umayyah 1) Dengan ibukota Bagdad, pemerintahan menjadi jauh dari pengaruh Arab 2) Dalam stuktur Negara, Bani Abbas terdapat Wazir ( Perdana menteri ) 3) Terbentuknya militer professional pada Bani Abbas 4) Bani Abbas lebih menekankan kepada pembentukan peradaban Islam dan perkembangan kebudayaan daripada ekspansi[12] Adapun seluruh Khalifah Dinasti Bani Abbasiyah yang berkuasa berjumlah 37 orang, diantaranya sebagai berikut:[13] 1) Abu Abbas as-Saffah 132-136 H/749-754 M 2) Abu Ja’far al-Mansur 136-158 H/754-775 M 3) Abu Abdullah Muhammad al-
Mahdi 158-169 H/775-785 M 4) Abu Muhammad Musa al- Hadi 169-170 H/785-786 M 5) Abu Ja’far Harun ar- Rasyid 170-193 H/786-809 M 6) Abu Musa Muhammad al- Amin 193-198 H/809-813 M 7) Abu Ja’far Abdullah al- Ma’mun 198-218 H/813-833 M 8) Abu Ishaq Muhammad al- Mu’tashim 218-227 H/833-842 M 9) Abu Ja’far Harun al- Watsiq 227-232 H/842-847 M 10)Abu Fadl Ja’far Muhammad al-Mutawakkil 232-247 H/847-861 M 11)Abu Ja’far Muhammad al- Muntashir 247-248 H/861-862 M 12)Abu Abbas Ahmad al-Musta’in 248-252 H/862-866 M 13)Abu Abdullah Muhammad al- Mu’tazz 252-255 H/866-869 M 14)Abu Ishaq Muhammad al- Muhtadi 255-256 H/869-870 M 15)Abu Abbas Ahmad al- Mu’tamid 256-279 H/870-892 M 16)Abu Abbas Muhammad al- Mu’tadhid 279-289 H/892-902 M 17)Abu Muhammad Ali al-Muktafi 289-295 H/902-908 M 18)Abu Fadl Ja’far al-Muqtadir 295-320 H/908-932 M 19)Abu Mansur Muhammad al- Qahir 320-322 H/932-934 M 20)Abu Abbas Ahmad ar-Radhi 322-329 H/934-940 M 21)Abu Ishaq Ibrahim al-Muttaqi 329-333 H/940-944 M 22)Abu Qasim Abdullah al- Mustaqfi 333-334 H/944-946 M 23)Abu Qasim al-Fadl al-Mu’thi 334-363 H/946-974 M 24)Abu Fadl Abdul Kari math- Tha’I 363-381 H/974-991 M 25)Abu Abbas Ahmad al-Qadir 381-422 H/991-1031 M 26)Abu Ja’far Abdullah al-Qa’im 422-467 H/1031-1075 M 27)Abu Qasim Abdullah al-muqtadi 467-487 H/1075-1094 M 28)Abu Abbas Ahmad al- Mustazhhir 487-512 H/1094-1118 M 29)Abu Mansur al-Fadl al- Murtasyid 512-529 H/1118-1135 M 30)Abu Ja’far al-Mansur ar- Rasyid 529-530 H/1135-1136 M 31)Abu Abdullah Muhammad al- Muqtafi 530-555 H/1136-1160 M 32)Abu Muzaffar al-Mustanjid 555-566 H/1160-1170 M 33)Abu Muhammad al-Hasan al- Mustadhi’ 566-575 H/1170-1180 M 34)Abu al-Abbas Ahmad an-Nashir
575-622 H/1180-1225 M 35)Abu Nasr Muhammad az- Zhahir 622-623 H/1225-1226 M 36)Abu Ja’far al-Mansur al- Mustanshir 623-640 H/1226-1242 M 37)Abu Ahmad Abdullah al- Musta’shim 640-656 H/1242-1256 M Khalifah dinasti Bani Abbasiyah terakhir yaitu al-Musta’shim yang dibunuh oleh bangsa Mongol
di bawah pimpinan Hulagu Khan yang menaklukkan Baghdad tahun 656 H/1258 M. Seorang pangeran keturunan Abbasiyah berhasil lolos dari pembunuhan dan meneruskan khilafah dengan gelar Khilafah yang berkuasa di bidang keagamaan saja di bawah kekuasaan kaum Mamluk di Kairo,
Mesir tanpa kekuasaan duniawi yang bergelar Sultan. Para khalifah dinasti Bani Abbasiyah yang ada di Mesir berjumlah 22 orang yaitu:[14] 1) Al-Mustanshir 659-660 H/1261-1261 M 2) Al-Hakim I 660-701 H/1261-1302 M 3) Al-Mustakfi I 701-740/1302-1340 M 4) Al-Watsiq I 740-741 H/1340-1341 M 5) Al-Hakim II 741-753 H/1341-1352 M 6) Al-Mu’tadhid 753-763 H/1352-1362 M 7) Al-Mutawakkil I 763-779 H/1362-1377, pertama kali. 8) Al-Mu’tashim 779 H/1377 M, pertama kali. 9) Al-Mutawakkil I 779-785 H/1377-1383 M, kedua kali. 10)Al-Watsiq II 785-788 H/1383-1386 M 11)Al-Mu’tashim 788-791 H/1386-1389 M, kedua kali. 12)Al-Mutawakkil I 791-808 H/1389-1406 M, ketiga kali. 13)Al-Musta’in 808-816 H/1406-1414 M 14)Al-Mu’tadhid II 816-845 H/1414-1441 M 15)Al-Mustakfi II 845-855 H/1441-1451 M 16)Al-Qa’im 855-859 H/1451-14-79 M 17)Al-Mustanjid 859-884 H/1455-1479 M 18)Al-Mutawakkil II 884-903 H/1479-1497 M 19)Al-Mustamsik 903-914 H/1497-1508 M, pertama kali. 20)Al-Mutawakkil III 914-922 H/1508-1516 M, pertama kali. 21)Al-Mustamsik 922-923 H/1516-1517 M, kedua kali. 22)Al-Mutawakkil III 923 H/1517 M, kedua kali. Jabatan khalifah yang di sandang
oleh keturunan Abbasiyyah di Mesir berakhir ketika diambul oleh Sultan Salim I dari Turki Utsmani yang menguasai Mesir pada tahun 923 H/1517 M. Sejak saat itu, hilanglah Khalifah Abbasiyah untuk selama-lamanya. B. Ilmu-Ilmu Yang
Dikembangkan Pada Masa
Dinasti Bani Abbasiyah Pada masa Bani Abbasiyah, ilmu
dibedakan menjadi dua yaitu ilmu
naqli dan ilmu aqli.[15] Dengan klasifikasinya sebagai berikut: Ilmu Naqli 1) Ilmu Tafsir Tafsir bi al-Ma’tsur (metode penafsiran oleh sekelompok mufassir dengan cara memberi interpretasi al-Qur’an dengan hadis dan penjelasan para sahabat besarm, termasuk pendapat ahli kitab yang sudah masuk Islam dan pendapat orang yang menguasai kitab Taurat dan Injil). Tokohnya adalah Ibnu Jarir Ath Thabari dengan karyanya Jami al-Bayan fi Tafsir al-Qur’an terdiri dari 30 Juz, al- Suda (w. 127 H) menyandarkan tafsirnya kepada Ibn Abbas, Ibn Mas’ud dan sahabat-sahabat lainnya serta Muqotil Ibn Sulaiman yang menyandarkan tafsirnya kepada para sahabat yang mengutip dari Taurat yang diriwayatkan oleh orang Yahudi. Tafsir Diroyah/Tafsir bi al-Ra’yi/ Tafsir bi al-Aqli (menafsiran al- Qur’an dengan menggunakan akal lebih banyak daripada al- Hadis). Tokohnya adalah Abu Bakar al-Asham (w. 240 H), Abu Muslim Muhammad Ibn Baadr al- Ishfahani (w. 322 H) dengan tafsirnya Jami’ut Ta’wil 14 jilid, Ibn Jaru al-Asadi (w. 387 H), ar- Razy dengan tafsirnya Al- Muqthathaf, dan lain-lain. Mereka
menganut paham Mu’tazilah. [16] 2) Ilmu Hadis Tokohnya adalah al-Aimmah al- Sittah (imam yang enam) yaitu al-Bukhari, (194-256 H) dengan kitabnya al-Jami al-Shahih dan Tarikh al-Kabir, al-Muslim (204-261 H) dengan kitabnya al- Jami Shahih Muslim, Ibnu Majjah (209-273 H) dengan kitabnya Sunan Ibnu Majjah, Abu Dawud (202-275 H) dengan kitabnya Sunan Abi Dawud, al-Tarmidzi (wafat 279 H) dengan kitabnya Sunan al-Tirmidzi, dan al-Nasa’I (225-303 H) dengan kitabnya Sunan al-Nasa’i. 3) Ilmu Fiqih Tokohnya adalah Abu Hanifah al- Nu’man Ibn Sabit (700-767 M) dengan kitabnya Musnad al-Imam al-A’dhom atau Fiqh al-Akbar, Malik Ibn Anas (713-795 M) dengan kitabnya al-Muwatha, Muhammad Ibn Idris al-Syafi’i (767-820 M) dengan kitabnya al- Risalah, dan Ahmad Ibn Hambal (780—855 M) dengan kitabnya al-Musnad. Para fuqaha terbagi menjadi dua golongan, yaitu: Ahl al-Hadis yaitu golongan yang menyandarkan kepada hadis dalam mengambil hukum, pemukanya Ahmad Ibn Hambal dengan karyanya Musnad Ahmad ibn Hanbal Ahl al-Ra’yi yaitu golongan yang menggunakan akal di dalam menggali hukum, pemukanya Abu Hanifah. 4) Ilmu Tasawuf atau Mistisisme Islam Tokohnya adalah Abu Bakr Muhammad al-Kalabadi dengan karyanya al-Ta’arruf li Mazhab al-Allaf, Abu Hamid al-Ghazali (1058-1111 M) dengan karyanya Ihya ‘Ulum al-Din, Abu Nasr as- Sarraj al-Tusi dengan karyanya al-Luma’, dan lain-lain. 5) Ilmu Kalama tau Theologi Tokohnya adalah dari kalangan Mu’tazilah adalah Washil bin Atha’ (w. 748 M), al-Nazam (185-221 H), dan al-Jahir (w. 256 H), sedangkan golongan dari Ahli Sunnah seperti Abu al-Hasan al- Asy’ari (873-935 M), Abu Hamid al-Ghazali (1058-1111 M) , dan Abu Mansur al-Maturidi (w. 944 H). 6) Ilmu Tarikh atau Sejarah Tokohnya adalah Ibnu Hasyim (abad ke 8), Ibn Sa’d (abad ke 9), dan Abu Ja’far Muhammad at-Tabari (835-923 M) karyanya Kitab Akhbarul Rasul wa Mulk (The Book of the Annals of Prophets and Kings) tentang sejaarh manusia hingga tahun 913, Firdawsi (penyair dan Bapak Sejarah Persia) karyanya Book of Kings (Shah-Namah), Ibnu Khaldun (1332-1406 M) ahli dalam
teori pendidikan, karyanya Muqaddimah. 7) Ilmu Bahasa, Ilmu Tata Bahasa, Ilmu Al-Qori’ah, dan Ilmu Agama Lainya Tokohnya adalah al-Kindi (801-873 M), Ibn Sina (980-1037 M), al-Farabi (870-950 M), al-Razi (865-925 M), Ibn Miskawaih (932-1030 M), dan al-Ghazali (1058-1111 M). 8) Ilmu Sastra Tokohnya adalah Abu al-Farraj al-Isfahani dengan karyanya Kitab al-Aghani, Firdawsi dari Tus,
karya puisinya Shah-Namah (Book of Kings) merupakan karya
sastra monumental terdiri dari 60.000 kuplet (120.000 baris), dan Al-Jasyiari dengan karyanya Alf Lailat wa Laila atau One Thousand Nigh and One (Seribu Satu Malam) di pertengahan abad ke 9. 9) Ilmu Falak Tokohnya adalah Muhammad al- Fazzari (w.158 H) yang dipandang ahli falak Islam yang awal sekali dan menerjemah buku al-Sind Hind yang dianggap orang karangan Rahma Sidhanta yang mengandung banyak info mengenai falak dan matematik. [17] Ilmu Aqli 1) Ilmu Kedokteran Tokohnya adalah al-Razi (Rhazes) (865-925 M), karyanya Al-Hawi (Continens) (30 jilid), al-A’sah (The Nerves), dan al-Jami (The Universal) menuliskan filsafat, teologi, matematika, astronomi, dan ilmu pengetahuan alam, dan Ibn Sina (Avicenna) (980-1037 M) mengembangkang ilmu pengatahuan Hippocrates dan Galen maupun filsafat Aristoteles dan Plato yang berpengaruh terhadap alam berfikir Timur dan Barat.[18] 2) Ilmu Kimia Tokohnya adalah Jabir Ibn Hayyan yang berpendapat bahwa logam seperti timah, besi, dan tembaga dapat diubah menjadi emas atau perak dengan menggunakan obat rahasia. Ia mengetahui cara membuat asam belerang, asam sendawa, dan aqua regia yang dapat menghancurkan emas dan perak. 3) Ilmu Astronomi Tokohnya adalah Al-Biruni dengan kitabnya al-Hind dan al- Qanun al-Mas’udl fi al-Hai’a wa al-Nuju. Ia secara akurat menentukan garis lintang dan garis bujur, mengukur secara teliti gaya berat khusus terhadap 18 batu dan logam mulia serta menguraikan kerja mata air alami sumur-sumur artesis, Nasiruddin Tusi menyusun
table astronomi Ilkanian (Zij), menulis tentang astronomi dan kalender, matematika, dan geomancy, dan Qutubuddin Shirazi menulis pandangan terhadap alam, optic geometris, dan pelangi. 4) Ilmu Matematika Tokohnya adalah al-Khawarizmi menemukan angka 0 pada abad ke 9. Sedangkam angka 1-9 berasal dari Hindu di India. Kemudian Abul Wafa (940-997 M) ahli matematika-astronom dari Persia, sebagai orang pertama yang menunjukkan keadaan umum dari teorema relativitas sinus segitiga yang berhubungan dengan bentuk bola, table susunan sinus, tangens, table kalkulasi tangens, memperkenalkan secant dan cosecant dan contoh hubungan antara enam garis trigonometric. 5) Ilmu Optik Tokohnya adalah Ali al-Hasan Ibn Haitsam (Alhaze) menulis buku tentang Optical Thesaurus, mengoreksi teori Euclid dan Ptolemy. 6) Ilmu Fisika Tokohnya adalah Al-Bakhi (934 M) karyanya dijadikan dasar dan prinsip karya-karya geografi setelahnya oleh al-Istakhir (950 M), Ibnu Hawqal (975 M) dan al- Maqdisi (985M) dan al-Biruni menulis deskripsi tentang India, dan Nasiri Khusraw, penulis otobiografi-geografis abad ke 9 menulis Diwan, Safar-Namah (Book of Trave) dan Rawshanai- Namah (Book of Light) 7) Geografis Tokohnya adalah Abu al-Hasan Ali al-Mas’ud (abad ke 10) menulis buku Maruj al-Zahab tentang geografi, agama, adat istiadat dan lain-lain, dan Zamankhsyari (w.1144 M) seorang Persia, menulis Kitabul Amkina wal JIbal wal Miyah (The Book of Places, Mountains and Waters). C. Pendidikan Islam
Pada Masa Dinasti Bani
Abbasiyah Lembaga Pendidikan Pada
Masa Dinasti Abbasiyah Lembaga pendidikan pada masa Abbasiyah terdiri dari dua tingkatan,[19] yaitu: 1) Maktab atau kutub atau masjid, yaitu lembaga pendidikan terendah, tempat anak-anak mengenal dasar bacaan, hitungan, dan tulisan serta tempat para remaja belajar dasar-dasar ilmu agama, seperti Tafsir, Hadis, fiqih, dan bahasa 2) Tingkat pendalaman, para pelajar yang ingin memperdalam ilmunya, pergi keluar daerah menuntut ilmu kepada seseorang atau beberapa orang ahli dalam bidangnya masing-masing. Lembaga pendidikan pada masa Bani Abbasiyah disimbolkan dengan berdirinya perpustakaan dan akademi. Perpustakaan pada masa Bani Abbasiyah merupakan sebuah universitas, karena di samping terdapat kitab-kitab disana juga orang dapat membaca, menulis dan berdiskusi. Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban untuk semua laki-laki dan perempuan. Pada masa Bani Abbas, anak-anak perempuan hanya belajar di rumah saja. Mereka tidak diizinkan pergi ke maktab atau masjid untuk belajar. Itu pun bagi yang mampu memanggil guru ke rumahnya dan bagi yang tidak mampu maka
mereka tidak belajar. Perkembangan lembaga pendidikan itu mencerminkan terjadinya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Hal ini sangat ditentukan oleh perkembangan bahasa Arab, baik sebagai bahasa administrasi yang sudah berlaku sejak masa Bani Umayyah maupun sebagai bahasa ilmu pengetahuan. Disamping itu, kemajuan itu ditentukan oleh dua hal, yaitu: 1) Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan, misalnya pengaruh Persia terlihat dalam bidang pemerintahan, filsafat dan sastra, sedangkan pengaruh India dalam bidang kedokteran, ilmu matematika, dan astronomi. 2) Gerakan terjemahan berlangsung tiga fase,[20] yaitu: a) Fase pertama, pada masa khalifah al-Manshur hingga Harun al-Rasyid. Pada fase ini yang lebih
banyak diterjemahkan adalah karya-karya dalam bidang astronomi dan mantiq. b) Fase kedua, berlangsung mulai masa khalifah al-Mm’mun hingga tahun 300H. buku-buku yang banyak diterjemahkan adalah dalam bidang filsafat, dan kedokteran. c) Fase ketiga, berlangsung setelah tahun 300 H, terutama setelah adanya pembuatan kertas. Bidang-bidang ilmu yang diterjemahkan semakin meluas. D. Proses Runtuhnya
Dinasti Bani Abbasiyah Setelah mengalami kemajuan, dinasti Bani Abbasiyah mengalami kemunduran dan kehancuran yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Adapun faktor internal,[21] yaitu: 1) Lemahnya Khalifah Sejak berakhirnya kekuasaan dinasti Saljuk atas Baghdad, khalifah Abbasiyah merdeka kembali, namun kekuasaannya hanya di daerah Baghdad saja. Sementara itu, wilayah Abbasiyah
lainnya diperintah oleh dinasti- dinasti kecil yang tersebar di sebelah timur dan barat Baghdad. Khalifah dinasti Bani Abbasiyah di Baghdad berhasil mengambil kesempatan dari kelemahan kaum Saljuk dan dari gerakan-gerakan pemisahan serta mengumumkan kemerdekaannya memerintah Baghdad dan kawasan-kawasan sekitarnya. Usaha untuk mengembalikan kekuasaan khalifah dinasti Bani Abbasiyah ini dirintis oleh khalifah al- Mustarsyid (512-529 H/1118-1135 M), kemudian dilanjutkan oleh anaknya, khalifah al-Rasyid (529-530 H/1135-1136 M) dan dilanjutkan oleh khalifah al-Muqtafi (530-555 H/1136-1160 M). Dengan demikian, sejak masa itu khalifah Bani Abbasiyah mempunyai pengaruh kembali, meskipun dalam wilayah yang terbatas. 2) Persaingan antar bangsa Adanya kecenderungan bangsa- bangsa Maroko, Mesir, Syia, Irak, Persia, Turki, dan India, untuk mendominasi kekuasaan sudah dirasakan sejak Abbasiyah berdiri. Periode I, pengaruh Persia, periode II, pengaruh Turki, Periode III, pengaruh Persia
II, periode IV, pengaruh Turki II, dan periode V, bebas pengaruh tetapi hanya di Baghdad saja. 3) Kemerosotan ekonomi Pada periode kemunduran, pendapatan Negara menurun sementara pengeluaran meningkat lebih besar. Hal ini disebabkan wilayah kekuasaannya semakin menyempit, banyak terjadi kerusuhan yang mengganggu perekonomian rakyat, diperingankannya pajak, dan banyak dinasti kecil yang memerdekakan diri tidak lagi membayar upeti. 4) Konflik keagamaan Kekecewaan orang Persia terhadap cita-cita yang tak tercapai mendorong sebagian mereka mempropagandakan ajaran Mazuisme, Zoroasterisme, dan Mazzdakisme. Antara orang beriman dan kaum zindik terjadi konflik bersenjata seperti gerakan al-Afsyn dan Qaramitah. Adanya konflik Syiah dan Ahlussunnah. Terjadi Mihnah pada masa al-Ma’mun (813-833 M) yang menjadikan Mu’tazilah menjadi mazhab resmi Negara. Al- Mutawakkil (847-861 M) menghapus Mu’tazilah digantikan dengan golongan Salaf
pengikut Hambali yang tidak toleran terhadap Mu’tazilah yang rasional, menyempitkan horizon intelektual. Mu’tazilah bangkit kembali pada masa Buwaihi dan Saljuk, Asy’ariah menyingkirkan Mu’tazilah yang didukung al-Ghazali tidak menguntungkan bagi pengembangan kreativitas entelektual Islam. Sementara itu, faktor eksternal kemunduran dinasti Bani Abbasiyah,[22] yaitu: 1) Perang Salib Perang antara umat Kristen dengan umat Islam yang berlangsung dari tahun 1095-1291 M, telah menelan banyak korban jiwa, ini menyebabkan khilafah Bani Abbasiyah menjadi lemah. 2) Serangan Hulagu Khan Hulagu Khan, cucu Jengis Khan, melakukan serangan-serangan menuju Baghdad dengan mengalahkan Khurasan di Persia dan Hasysyasyin di Alamut terlebih dahulu. Pada tanggal 10 Februari 656 H/1258 M, ia dan pasukannya sampai ke tepi kota Baghdad. Perintah untuk menyerah ditolak oleh khalifah al-Musta’shim (khalifah terakhir Bani Abbasiyyah), sehingga Baghdad dikepung dan dihancurkan
PENGERTIAN SOFTWARE
Software
(perangkat lunak, merupakan program-program komputer yang berguna untuk
menjalankan suatu pekerjaan sesuai dengan yang dikehendaki. Program
tersebut ditulis dengan bahasa khusus yang imengerti oleh komputer.
Software terdiri dari beberapa jenis, yaitu;
A. Perkembangan software
Perkembangan software dibagi kedalam empat periode yaitu :
- Periode Pioner
- Periode Stabil
- Periode Mikro
- Periode Modern
a. Periode Pioner (1950 – 1963)
- Bentuk perangkat lunak pada awalnya adalah sambungan-sambungan kabelke antar bagian dalam komputer
- Penggunaan komputer saat itu masih dilakukan secara langsung, sebuah program untuk sebuah mesin dan digunakan untuk tujuan tertentu
- Penggunaan komputer dilakukan secara langsung dan hasil yang selesaidikerjakan komputer berupa print out.
- Proses yang di lakukan di dalam komputer berupa baris instruksi yang diproses secara berurutan
b. Periode Stabil (1963 – 1980)
- Pada era stabil penggunaan komputer sudah cukup meluas dan banyak digunakan di berbagai kalangan
- Perusahaan perangkat lunak bermunculan
- Baris-baris perintah perangkat lunak yang dijalankan oleh komputer dilakukan secara serempak (multi tasking)
- Satu perangkat lunak dapat digunakan oleh banyak pengguna (multi user) secara cepat/langsung (real time)
- Mulai diperkenalkan sistem basis data, yang memisahkan antara program (pemroses) dengan data (yang di proses)
c. Periode Mikro (1980 – 1990)
- Perangkat lunak dapat dibedakan menjadi perangkat lunak sistem yang bertugas menangani internal, dan perangkat lunak aplikasi yang digunakan secara langsung oleh penggunannya untuk keperluan tertentu
- Automatisasi yang ada di dalam perangkat lunak mengarah ke suatu jenis kecerdasan buatan.
d. Periode Modern (1990 – …)
- Perangkat lunak/software terdapat pada hampir semua perangkat elektronik
- Semua perangkat yang memiliki software dapat saling terhubung (otomatisasi)
- Pembuatan sebuah perangkat lunak bukan lagi pekerjaan segelentir orang, tetapi telah menjadi pekerjaan banyak orang, dengan beberapa tahapan proses yang melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam perancangannya.
- Tingkat kecerdasan yang ditunjukkan oleh perangkat lunak pun semakin meningkat, selain permasalahan teknis, perangkat lunak sekarang mulai bisa mengenal suara dan gambar
- Software terdiri dari beberapa jenis, yaitu;
· Sistem
Operasi, seperti DOS, Unix, Linux, Novell.OS/2,Windows, adalah software
yang berfungsi untuk mengaktifkan seluruh perangkat yang terpasang pada
komputer sehingga masing-masingnya dapat saling berkomunikasi. Tanpa
ada sistem operasi maka komputer tak dapat difungsikan sama sekali.
- Program Utility, seperti Norton Utility, Scandisk, PC Tools, dll. Program utility barfungsi untuk membantu atau mengisi kekurangan/kelemahan dari system operasi, misalnya PC Tools dapat melakukan perintaah format sebagaimana DOS, tapi PC Tools mampu memberikan keterangan dan animasi yang bagus dalam proses pemformatan. File yang telah di hapus oleh DOS tidak dapat dikembalikan lagi tapi dengan program bantu hal ini dapat dilakukan.
- Program Aplikasi, seperti GL,MYOB,Payroll dll. Merupakan program yang khusus melakukan suatu pekerjaan tertentu, seperti program gaji pada suatu perusahaan. Maka program ini hanya digunakan oleh bagian keuangan saja tidak dapat digunakan oleh departemen yang lain. Biasanya program aplikasi ini dibuat oleh seorang programmer komputer sesuai dengan permintaan/kebutuhan seseorang/lembaga/perusahaan guna keperluan interennya.
- Program Paket, seperti Microsoft office, Adobe fotoshop, macromedia studio, open office dll Adalah program yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh banyak orang dengan berbagai kepentingan. Seperti MS-office, dapat digunakan oleh departemen keuangan untuk membuat nota, atau bagian adminstrasi untuk membuat surat penawaran dan lain sebagainya.
- Bahasa Pemrograman, PHP, ASP, dBase, Visual Basic dll. Merupakan software yang khusus digunakan untuk membuat program komputer, apakah itu sistem operasi, program paket dll.
Bahasa pemograman ini biasanya dibagi atas 3 tingkatan yaitu;
- Low Level Language, bahasa pemrograman generasi pertama, bahasa pemrograman jenis ini sangat sulit dimengerti karena instruksinya menggunakan bahasa mesin. Biasanya yang mengerti hanyalah pembuatnya saja.
- Midle Level Language, merupakan bahasa pemrograman tingkat menengah dimana penggunaan instruksi sudah mendekati bahasa sehari-hari, walaupun begitu masih sulit untuk dimengerti karena banyak menggunakaan singkatan-singkatan seperti STO artinya simpan (singkatan dari STORE) dan MOV artinya pindah (singkatan dari MOVE). Yang tergolong dalam bahasa ini adalah Assembler, For Tran (Formula Translator).
- High Level Language, merupakan bahasa tingkat tinggi yang mempunyai ciri mudah dimengerti, karena menggunakan bahasa sehari-hari, seperti BASIC, dBase, Visual Basic, VB. Net dan lain-lain.
2.Perangkat Lunak Aplikasi
- Pengolah Kata
- Contoh : Word Star, Chi Writer, Ms Word, dll
- Spread Sheet
- Contoh : Lotus, Excel, SPSS, dll
- DBMS
- Contoh : Dbase, Access, FoxPro, dll
- Multimedia
- Contoh : Media Player, Winamp, Pinnacle Studio, dll
- Aplikasi Games
- Contoh : Mini Games, Heavy Games, dll
PENGERTIAN HARDWARE
Pengertian
dari hardware atau dalam bahasa indonesianya disebut juga dengan nama
perangkat keras adalah salah satu komponen dari sebuah komputer yang
sifat alat nya bisa dilihat dan diraba oleh manusia secara langsung atau
yang berbentuk nyata, yang berfungsi untuk mendukung proses
komputerisasi.
Hardware
dapat bekerja berdasarkan perintah yang telah ditentukan ada padanya,
atau yang juga disebut dengan dengan istilah instruction set. Dengan
adanya perintah yang dapat dimengerti olehhardware tersebut, maka
hardware tersebut dapat melakukan berbagai kegiatan yang telah
ditentukan oleh pemberi perintah.
Bagian utama pada computer adalah CPU (Central Processing Unit),
yang berfungsi sebagai otak dari computer. Untuk dapat bekerja, CPU
memerlukan alat masukan untuk memasukan informasi ataupun perintah.
Hasilnya akan di keluarkan melalui alat keluaran. Informasi ataupun data
dapat juga di ambil dan di simpan dari dan ke media penyimpanan.
Secara
fisik, Komputer terdiri dari beberapa komponen yang merupakan suatu
sistem. Sistem adalah komponen-komponen yang saling bekerja sama
membentuk suatu kesatuan. Apabila salah satu komponen tidak berfungsi,
akan mengakibatkan tidak berfungsinya suatu komputer dengan baik.
Komponen komputer ini termasuk dalam kategori elemen perangkat keras
(hardware). Berdasarkan fungsinya, perangkat keras komputer dibagi
menjadi :
1. input divice (unit masukan)
2. Process device (unit Pemrosesan)
3. Output device (unit keluaran)
4. Backing Storage ( unit penyimpanan)
5. Periferal ( unit tambahan)
komponen
dasar komputer yang terdiri dari input, process, output dan storage.
Input device terdiri dari keyboard dan mouse, Process device adalah
microprocessor (ALU, Internal Communication, Registers dan control
section), Output device terdiri dari monitor dan printer, Storage
external memory terdiri dari harddisk, Floppy drive, CD ROM, Magnetic
tape. Storage internal memory terdiri dari RAM dan ROM. Sedangkan
komponen Periferal Device merupakan komponen tambahan atau sebagai
komponen yang belum ada atau tidak ada sebelumnya. Komponen Periferal
ini contohnya : TV Tuner Card, Modem, Capture Card.
1. Unit Masukan ( Input Device )
Unit
ini berfungsi sebagai media untuk memasukkan data dari luar ke dalam
suatu memori dan processor untuk diolah guna menghasilkan informasi yang
diperlukan. Input devices atau unit masukan yang umumnya digunakan
personal computer (PC) adalah keyboard dan mouse, keyboard dan mouse
adalah unit yang menghubungkan user (pengguna) dengan komputer. Selain
itu terdapat joystick, yang biasa digunakan untuk bermain
games
atau permainan dengan komputer. Kemudian scanner, untuk mengambil
gambar sebagai gambar digital yang nantinya dapat dimanipulasi. Touch
panel, dengan menggunakan sentuhan jari user dapat melakukan suatu
proses akses file. Microphone, untuk merekam suara ke dalamkomputer.
Input
device berfungsi sebagai media untuk memasukkan data dari luar sistem
ke dalam suatu memori dan processor untuk diolah dan menghasilkan
informasi yang diperlukan. Data yang dimasukkan ke dalam sistemkomputer
dapat berbentuk signal input dan maintenance input. Signal input
berbentuk data yang dimasukkan ke dalam sistem komputer, sedangkan
maintenance input berbentuk program yang digunakan untuk mengolah data
yang dimasukkan. Jadi Input device selain digunakan untuk memasukkan
data dapat pula digunakan untuk memasukkan program. Berdasarkan
sifatnya, peralatan input dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
•
Peratalan input langsung, yaitu input yang dimasukkan langsung diproses
oleh alat pemroses. Contohnya : keyboard, mouse, touch screen, light
pen, digitizer graphics tablet, scanner.
•
Peralatan input tidak langsung, input yang melalui media tertentu
sebelum suatu input diproses oleh alat pemroses. Contohnya : punched
card, disket, harddisk.
Unit masukan atau peralatan input ini terdiri dari beberapa macam peranti yaitu :
a. Keyboard
Keyboard
merupakan unit input yang paling penting dalam suatu pengolahan data
dengan komputer. Keyboard dapat berfungsi memasukkan huruf, angka,
karakter khusus serta sebagai media bagi user (pengguna) untuk melakukan
perintah-perintah lainnya yang diperlukan, seperti menyimpan file dan
membuka file. Penciptaankeyboard komputer berasal dari model mesin ketik
yang diciptakan dan dipatentkan oleh Christopher Latham pada tahun
1868, Dan pada tahun 1887 diproduksi dan dipasarkan oleh perusahan
Remington.Keyboard yang digunakanan sekarang ini adalah jenis QWERTY,
pada tahun 1973, keyboard ini diresmikan sebagai keyboard standar ISO
(International Standar Organization). Jumlah tombol pada keyboard ini
berjumlah 104 tuts. Keyboard sekarang yang kita kenal memiliki beberapa
jenis port, yaitu port serial, ps2, usb dan wireless.
Jenis-Jenis Keyboard :
1.) QWERTY
2.) DVORAK 3.) KLOCKENBERG
b. Mouse
Mouse
adalah salah unit masukan (input device). Fungsi alat ini adalah untuk
perpindahan pointer atau kursor secara cepat. Selain itu, dapat sebagai
perintah praktis dan cepat dibanding dengankeyboard . Mouse mulai
digunakan secara maksimal sejak sistem operasi telah berbasiskan GUI
(Graphical User Interface). sinyal-sinyal listrik sebagaiinput device
mouse ini dihasilkan oleh bola kecil di dalam mouse, sesuai dengan
pergeseran atau pergerakannya. Sebagian besar mouse terdiri dari tiga
tombol, umumnya hanya dua tombol yang digunakan yaitu tombol kiri dan
tombol kanan. Saat ini mouse dilengkapi pula dengan tombol penggulung
(scroll), dimana letak tombol ini terletak ditengah. Istilah penekanan
tombol kiri disebut dengan klik (Click) dimana penekanan ini akan
berfungsi bila mouse berada pada objek yang ditunjuk, tetapi bila tidak
berada pada objek yang ditunjuk penekanan ini akan diabaikan. Selain itu
terdapat pula istilah lainnya yang disebut dengan menggeser (drag)
yaitu menekan tombol kiri mouse tanpa melepaskannya dengan sambil
digeser. Drag ini akan mengakibatkan objek akan berpindah atau tersalin
ke objek lain dan kemungkinan lainnya. Penekanan tombol kiri mouse dua
kali secara cepat dan teratur disebut dengan klik ganda (double click)
sedangkan menekan tombol kanan mouse satu kali disebut dengan klik kanan
(right click)Mouse terdiri dari beberapa port yaitu mouse serial, mouse
ps/2, usb dan wireless.
c. Touchpad
Unit
masukkan ini biasanya dapat kita temukan pada laptop dan notebook,
yaitu dengan menggunakan sentuhan jari. Biasanya unit ini dapat
digunakan sebagai pengganti mouse. Selain touchpad adalah model unit
masukkan yang sejenis yaitu pointing stick dan trackball.
d. Light Pen
Light
pen adalah pointer elektronik yang digunakan untuk modifikasi dan
men-design gambar dengan screen (monitor). Light pen memiliki sensor
yang dapat mengirimkan sinyal cahaya kekomputer yang kemudian direkam,
dimana layar monitor bekerja dengan merekam enam sinyal elektronik
setiap baris per detik.
e. Joy Stick dan Games Paddle
Alat
ini biasa digunakan pada permainan (games) komputer. Joy Stick biasanya
berbentuk tongkat, sedangkan games paddle biasanya berbentuk kotak atau
persegi terbuat dari plastik dilengkapi dengan tombol-tombol yang akan
mengatur gerak suatu objek dalamkomputer.
f. Barcode
Barcode
termasuk dalam unit masukan (input device). Fungsi alat ini adalah
untuk membaca suatu kode yang berbentuk kotak-kotak atau garis-garis
tebal vertical yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk angka-angka.
Kode-kode ini biasanya menempel pada produk-produk makanan, minuman,
alat elektronik dan buku. Sekarang ini, setiap kasir di supermarket atau
pasar swalayan di Indonesia untuk mengidentifikasi produk yang
dijualnya dengan barcode.
g. Scanner
Scanner
adalah sebuah alat yang dapat berfungsi untuk meng copy atau menyalin
gambar atau teks yang kemudian disimpan ke dalam memorikomputer. Dari
memori komputer selanjutnya, disimpan dalam harddisk ataupun floppy
disk. Fungsi scanner ini mirip seperti mesin fotocopy, perbedaannya
adalah mesin fotocopy hasilnya dapat dilihat pada kertas sedangkan
scanner hasilnya dapat ditampilkan melalui monitor terlebih dahulu
sehingga kita dapat melakukan perbaikan atau modifikasi dan kemudian
dapat disimpan kembali baik dalam bentuk file text maupun file gambar.
Selain scanner untuk gambar terdapat pula scan yang biasa digunakan
untuk mendeteksi lembar jawabankomputer. Scanner yang biasa digunakan
untuk melakukan scan lembar jawaban komputer adalah SCAN IR yang biasa
digunakan untuk LJK (Lembar Jawaban Komputer ) pada ulangan umum dan
Ujian Nasional. Scan jenis ini terdiri dari lampu sensor yang disebut
Optik, yang dapat mengenali jenis pensil 2B. Scanner yang beredar di
pasaran adalah scanner untuk meng-copy gambar atau photo dan biasanya
juga dilengkapi dengan fasilitas OCR (Optical Character Recognition)
untuk mengcopy atau menyalin objek dalam bentuk teks.
Saat
ini telah dikembangkan scanner dengan teknologi DMR (Digital Mark
Reader), dengan sistem kerja mirip seperti mesin scanner untuk koreksi
lembar jawaban komputer, biodata dan formulir seperti formulir untuk
pilihan sekolah. Dengan DMR lembar jawaban tidak harus dijawab
menggunaan pensil 2 B, tapi dapat menggunakan alat tulis lainnya seperti
pulpen dan spidol serta dapat menggunakan kertas biasa.
h. Kamera Digital
Perkembangan
teknologi telah begitu canggih sehingga komputer mampu menerima input
dari kamera. Kamera ini dinamakan dengan Kamera Digital dengan kualitas
gambar lebih bagus dan lebih baik dibandingkan dengan cara menyalin
gambar yang menggunakan scanner. Ketajaman gambar dari kamera digital
ini ditentukan oleh pixel-nya. Kemudahan dan kepraktisan alat ini sangat
membantu banyak kegiatan dan pekerjaan. Kamera digital tidak memerlukan
film sebagaimana kamera biasa. Gambar yang diambil dengan kamera
digital disimpan ke dalam memori kamera tersebut dalam bentuk file,
kemudian dapat dipindahkan atau ditransfer ke komputer. Kamera digital
yang beredar di pasaran saat ini ada berbagai macam jenis, mulai dari
jenis kamera untuk mengambil gambar statis sampai dengan kamera yang
dapat merekan gambar hidup atau bergerak seperti halnya video.
i. Mikropon dan Headphone
Unit
masukan ini berfungsi untuk merekam atau memasukkan suara yang akan
disimpan dalam memori komputer atau untuk mendengarkan suara. Dengan
mikropon, kita dapat merekam suara ataupun dapat berbicara kepada orang
yang kita inginkan pada saat chating. Penggunaan mikropon ini tentunya
memerlukan perangkat keras lainnya yang berfungsi untuk menerima input
suara yaitu sound card dan speaker untuk mendengarkan suara.
j. Graphics Pads
Teknologi
Computer Aided Design (CAD) dapat membuat rancangan bangunan, rumah,
mesin mobil, dan pesawat dengan menggunakan Graphics Pads. Graphics pads
ini merupakan input masukan untuk menggambar objek pada monitor.
Graphics pads yang digunakan mempunyai dua jenis. Pertama, menggunakan
jarum (stylus) yang dihubungkan ke pad atau dengan memakai bantalan
tegangan rendah, yang pada bantalan tersebut terdapat permukaan membrane
sensitif sentuhan ( touch sensitive membrane surface). Tegangan rendah
yang dikirimkan kemudian diterjemahkan menjadi koordinat X – Y. Kedua,
menggunakan bantalan sensitif sentuh ( touch sensitive pad) tanpa
menggunakan jarum. Cara kerjanya adalah dengan meletakkan kertas gambar
pada bantalan, kemudian ditulisi dengan pensil.
K. Touch screen
Touch
screen mempunyai kemampuan menampilkan dan menerima informasi langsung
pada layar yang sama. dengan demikian, kita dapat langsung berinteraksi
dengan computer tanpa menggunakan mouse ataupun keyboard. Terkadang kita cukup meyentuhkan jari langsung pada layar atau memerlukan alat tambahan seperti light pen ataupun jarum khusus
2. Unit keluaran (output device)
Alat
keluaran bisa diartikan sebagai peralatan yang berfungsi untuk
mengelarkan hasil pemrosesan ataupun pengolahan data yang berasal dari
CPU kedalam suatu media yang dapat di baca oleh manusia ataupun dapat di
gunkan sbagai penyimpanan data hasil proses.
Ø Jenis-Jenis Unit Keluaran
- Monitor
Monitor
komputer adalah alat keluaran yang dapat menampilkan gambar yang
dihasilkan komputer komputer tanpa rekaman permanen. Monitor komputer
biasanya menggunakan teknologi tabung sinar katode (CTR= cathode ray tube), atau dapat juga terdiri atas panel datas seperti TFT LCD (liquit crystal display)
- LCD Proyektor
LCD
Pryektor mempunyai kegunaan seperti monitor, hanya saja gambar yang di
keluarkan akan di tampilkan di layar atau sembarang permukaan yang
datar. Alat ini sering di gunakan untu presentasi atau pertunjukan.
Keberadaan LCD Proyektor ini mulai menggantikan Slide Projector ataupun OHP (Over Head Projector)
Dengan
lensa yang dapat memproyeksikan gambar pada layar atau permukaan datar
maka hasilnya akan dapat terlihat sangat besar sehingga kita tidak perlu
menggunakan TV ataupun monitor yang besar..
·
- Printer
Printer adalah alat keluaran yang menghasilkan hard copy
dari dokumen yang di simpan dalam bentuk elektronik, biasanya pada
media fisik seperti kertas ataupun transparansi. Secara singkat printer
dapat menghasilkan teks, tulisan ataupun gambar dari komputer yg di
cetak pada media seperti kertas. Biasanya printer di hubungkan langsung
ke komputer dengan menggunakan kabel printer atau kabel USB yang
mempunyai dokumen yang akan di cetak.
·
- Speaker
Speaker komputer adalah speaker eksternal yang biasanya di lengkapi dengan jack plug stereo 1/8 inci untuk sound card computer. Terkadang orang menghubungkan sound card dengan speaker USB.
Langganan:
Postingan (Atom)